Rabu, 09 Februari 2011

MENGHADAPI ANAK HYPERAKTIF

Semua orang tua pasti menginginkan anaknya lahir dengan selamat dan normal, baik secara fisik, perilaku maupun mental. Namun, bagaimana jadinya jika pada kenyataannya bahwa anak mereka harus mengalami ketidaknormalan. Tidak mudah ketika orang tua harus berhadapan dengan kondisi anak yang seperti ini. Lazimnya seperti halnya gejala autis dan hiperaktif yang sering terjadi pada anak-anak.

Gejala autis dan hiperaktif adalah termasuk gangguan yang disebabkan oleh perkembangan otaknya yang tidak normal. Sehingga membuat pertumbuhan sang anak menjadi tidak biasa. Pada awalnya gangguan seperti ini tidak tampak pada usia batita, baru dapat dipastikan saat menjelang masuk sekolah atau di atas usia 4 atau 5 tahun.

Akan tetapi, tidak semua perhitungan umur seperti ini bisa dijadikan sebagai patokan yang pasti. Karena batasan usia terkena gangguan semacam ini memang bervariasi. Bisa jadi seorang anak justru mengalami gangguan ini pada usia batita. Oleh karena itu orang tua harus selalu waspada dalam menghadapi setiap perkembangan anaknya.

Untuk itu, sepatutnyalah orang tua memiliki pengetahuan yang cukup mengenai gejala gangguan-gangguan yang rawan terjadi pada anak-anak tersebut.

6 Ciri Anak Hiperaktif

1. Tidak Fokus
Misalnya, anak Anda hiperaktif. Maka, kebanyakan dari kegiatan yang sedang dia lakukan tidak bisa bertahan lama. Saat dia bermain bola, kemudian ada anak lain yang melintas di depan sambil membawa balon, dia akan membuang bolanya dan ikut bermain balon bersama anak lain. Begitu ada anak lain yang berbeda, dia bisa mengalihkan perhatiannya untuk mengikuti anak tersebut. Anak hiperaktif tidak bisa bertahan diam lebih dari 5 menit. Anak ini juga suka berteriak-teriak tidak jelas, dan berbicara semaunya. Juga memiliki sikap yang tidak mudah dipahami.

2. Sifat Menentang
Anak hiperaktif lebih sulit dinasehati dari pada anak non-hiperaktif. Misal, ia sedang bermain naik turun tangga dan kita memintanya untuk berhenti, ia akan diam saja atau marah dengan tetap melanjutkan bermain.

3. Destruktif
Sebagai perusak ulung, anak hiperaktif harus dijauhkan dari ruangan yang banyak benda-benda berharga atau barang pecah belah dan sejenisnya. Sikap yang suka melempar, menghancurkan barang inilah yang disebut destruktif.

4. Tidak Mengenal Lelah
Tidak akan tampak kelelahan saat ia bermain maupun setelah ia bermain. Setiap hari berlari, berjalan dan melakukan kegiatan tanpa tujuan jelas, bergerak terus adanya.

5. Tanpa Tujuan Jelas
Anak aktif membuka buku untuk dibaca, anak hiperaktif membuka buku untuk disobek, dilipat-lipat, atau dibolak balik saja tanpa membaca.

6. Bukan Penyabar yang Baik Dan Usil
Sering saat bermain, ia dengan tidak sabar mengambil mainan dengan paksa. Tidak suka jika menunggu giliran bermain. Suka mendorong, mencubit, atau memukul tanpa alasan.

Anak hiperaktif memiliki kelebihan disamping kekurangannya itu. Tentunya orang tua sangat diharapkan lebih menaruh perhatian khusus kepada anak hiperaktif. Bukan berarti melebihkan dari anak lainnya, tetapi harus mendidik dengan cara yang berbeda dengan biasanya.


Berikut ini adalah faktor-faktor penyebab hiperaktif pada anak :

v Faktor neurologic
Insiden hiperaktif yang lebih tinggi didapatkan pada bayi yang lahir dengan masalah-masalah prenatal seperti lamanya proses persalinan, distres fetal, persalinan dengan cara ekstraksi forcep, toksimia gravidarum atau eklamsia dibandingkan dengan kehamilan dan persalinan normal. Di samping itu faktor-faktor seperti bayi yang lahir dengan berat badan rendah, ibu yang terlalu muda, ibu yang merokok dan minum alkohol juga meninggikan insiden hiperaktif


Terjadinya perkembangan otak yang lambat. Faktor etiologi dalam bidang neuoralogi yang sampai kini banyak dianut adalah terjadinya disfungsi pada salah satu neurotransmiter di otak yang bernama dopamin. Dopamin merupakan zat aktif yang berguna untuk memelihara proses konsentrasi
Beberapa studi menunjukkan terjadinya gangguan perfusi darah di daerah tertentu pada anak hiperaktif, yaitu di daerah striatum, daerah orbital-prefrontal, daerah orbital-limbik otak, khususnya sisi sebelah kanan

v Faktor toksik

Beberapa zat makanan seperti salisilat dan bahan-bahan pengawet memiliki potensi untuk membentuk perilaku hiperaktif pada anak. Di samping itu, kadar timah (lead) dalam serum darah anak yang meningkat, ibu yang merokok dan mengkonsumsi alkohol, terkena sinar X pada saat hamil juga dapat melahirkan calon anak hiperaktif.

v Faktor genetik
Didapatkan korelasi yang tinggi dari hiperaktif yang terjadi pada keluarga dengan anak hiperaktif. Kurang lebih sekitar 25-35% dari orang tua dan saudara yang masa kecilnya hiperaktif akan menurun pada anak. Hal ini juga terlihat pada anak kembar.

v Faktor psikososial dan lingkungan
Pada anak hiperaktif sering ditemukan hubungan yang dianggap keliru antara orang tua dengan anaknya.



Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendidik dan membimbing anak-anak mereka yang tergolong hiperaktif :

* Orang tua perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktifitas

* Kenali kelebihan dan bakat anak

* Membantu anak dalam bersosialisasi

* Menggunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat positif (misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib), memberikan disiplin yang konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak

* Memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan energinya

* Menerima keterbatasan anak

* Membangkitkan rasa percaya diri anak

* Dan bekerja sama dengan guru di sekolah agar guru memahami kondisi anak yang sebenarnya


Disamping itu anak bisa juga melakukan pengelolaan perilakunya sendiri dengan bimbingan orang tua. Contohnya dengan memberikan contoh yang baik kepada anak, dan bila suatu saat anak melanggarnya, orang tua mengingatkan anak tentang contoh yang pernah diberikan orang tua sebelumnya.

Rabu, 24 November 2010

Kolesterol dan Asam Urat

Kolesterol dan Asam Urat

Kolesterol merupakan lemak yang ada didalam tubuh manusia. Kolesterol sendiri didapat dari mengkonsumsi berbagai makanan hewani berupa ikan, daging sapi, ayam, dan sejenis lemak hewani lainnya.

Kolesterol sendiri terbagi menjadi dua macam, di antaranya kolesterol dengan kadar yang optimal dan kolesterol dengan kadar rendah alias mematikan. Kadar kolesterol inilah yang sejatinya pantas mendapat perhatian berlebih guna mendapatkan kesehatan tubuh yang maksimal.

Kolesterol dengan kadar optimal berada pada posisi 200mg, sangat berguna untuk meningkatkan hormon organ seksual manusia. Selain itu, dengan kadar yang optimal, kolesterol dapat membantu mengatur ritme aktivitas dan fungsi tubuh manusia secara optimal. Yang paling ajib adalah kolesterol sangat bermanfaat untuk mengatur perkembangan tempo otak manusia secara optimal, terutama bagi balita di bawah usia 5 tahun. Namun, dari segudang manfaat kolesterol, terdapat bahaya yang mematikan apabila tidak berhati-hati dalam mengontrol kadar kolesterol itu sendiri. Kekurangan kolesterol dapat mempengaruhi aktivitas tubuh, di antaranya depresi yang timbul, mudah marah, dan perasaan tidak tenang.

Alih-alih menjaga kadar kolesterol agar tidak rendah, perlu diperhatikan pula agar kadar kolesterol tidak sampai meninggi. Kadar kolestrol tinggi dapat menimbulkan penyakit asam urat, yaitu terjadi penumpukan lemak jenuh sehingga menggangu aliran darah arteri atau denyut nadi. Dengan dalih menjaga agar kolesterol tidak naik, banyak orang mengonsumsi makanan tinggi protein. Padahal, hal itu justru menggangu keseimbangan asupan kadar protein dan lemak yang justru dapat mengaktifkan penyakit asam urat.

Pencegahan Kolesterol dan Asam Urat

Tentunya, baik kolesterol maupun asam urat, sangat bermanfaat apabila seimbang kadarnya karena semua hal yang berlebihan akan menjadi tidak baik bagi kita, dalam hal ini asupan kolesterol dan asam urat.

Hal ini tentu dapat dicegah dengan melakukan olah raga teratur, mengatur dan menjaga asupan makanan ke dalam tubuh, menambah wawasan seputar kandungan lemak dan asam yang baik bagi tubuh, dan memakan buah-buahan yang mengandung serat. Bila hal-hal tersebut dilakukan, bukan tidak mungkin duet maut kolesterol dan asam urat dapat dicegah sejak dini.

Konsumsi makanan berserat

Lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat seperti gandum, kacang-kacangan, sayur- sayuran dan buah-buahan. Jenis makanan ini dapat menyerap kolesterol yang ada dalam darah dan mengeluarkannya dari tubuh.

Diet Purin
Pembatasan konsumsi zat purin dikhususkan bagi penderita gangguan asam urat. Sedikit banyak gangguan tersebut juga dipengaruhi oleh faktor gaya hidup dan pola makan. Diet rendah purin bertujuan untuk mengurangi makanan yang kaya akan kandungan purin seperti sarden, kangkung, jerohan, dan bayam. Jika pada kadar normal makanan sehari-hari ambang kandungan purin yang bisa ditoleransi adalah 600 – 1000 mg, maka pada program diet ini dibatasi berkisar pada 120 – 150 mg.
Dengan pembatasan kandungan purin tersebut, dapat menghasilkan penurunan kadar asam urat dalam darah dan melancarkan pengeluaran asam urat. Diet ini dapat dipermudah dengan melakukan kiat sederhana sebagai berikut:
1. Mengonsumsi kalori, protein, mineral, dan vitamin sesuai dengan kebutuhan tubuh secukupnya.
2. Dengan mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dapat membantu pengeluaran asam urat melalui air seni. Diperlukan zat karbohidrat kompleks yang baik dikonsumsi lebih dari 100g/hari. Adapun zat karbohidrat kompleks didapat pada singkong, roti, dan ubi.
3. Melakukan diet rendah lemak, karena lemak cenderung menjadi penghambat pengeluaran asam urat.
4. Selain diet rendah lemak, diperlukan pula diet rendah protein, karena kandungan protein dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Anjuran asupan protein disarankan pada penderita maksimal di kisaran 50-70 g/hari.
5. Untuk membantu pengeluaran kelebihan asam urat serta mencegah pengendapan asam urat pada ginjal cobalah untuk meminum sedikitnya dua hingga tiga liter per hari.
6. Hindari mengonsumsi alkohol karena kandungan alkohol dapat menjadi penghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.

Konsumsi antioksidan

Antioksidan banyak terdapat dalam buah-buahan seperti jeruk, strawbery, pepaya, wortel, atau labu. Mengkonsumsi bawang putih secara teratur juga dapat menurunkan kadar kolesterol.

Olahraga

Berolahraga secara teratur sesuai dengan umur dan kemampuan. Jaga agar berat tubuh Anda tetap ideal.

Selasa, 25 Mei 2010

WASPADAI PENYAKIT HERPES

HERPES

Herpes hanyalah suatu penyakit bersifat gangguan temporer (sementara) dan umumnya dapat dicegah oleh setiap orang. Sebagai salah satu penyakit kelamin penularan herpes melalui oral dan kelamin. virus herpes terdiri dari 2 jenis yakni herpes simpleks tipe 1 dan herpes simplek tipe 2.
Herpes simplek tipe 1, umumnya menginfeksi didalam dan disekitar mulut, sedangkan herpes simplek tipe 2, biasanya pada genital (alat kelamin), hingga disebut pula herpes genitalis.

Gejala penyakit herpes mirip dengan flu yakni dengan gejala pertama suhu badan akan meningkat, sakit pada kerongkongan, pening, kelelahan dan sebagainya yang umum pula terjadi pada orang demam. Gejala-gejala yang mengikuti herpes pada tahap pertama itulah, yang biasanya sering mendatangkan derita yang berat, karena sistim imun pada diri penderita atau orang yang terinfeksinya, umumnya memang tidak siap untuk memerangi infeksi yang timbul.Pada tahap kedua akan muncul lepuhan-lepuhan kecil yang berderet-deret pada permukaan kulit, yang disertai rasa panas dan gatal, yang terkadang sangat menyiksa, tidak tertahankan untuk tidak menggaruknya. Herpes akan lebih cepat muncul apabila kulit sedang iritasi (luka-luka atau lecet), seperti halnya hubungan seks dapat pula menyebabkan timbulnya hespes kelamin, bila terdapat luka/lecet pada organ genetalia (alat kelamin pria atau wanita).

Penyebab
Herpes simpleks disebabkan oleh herpes virus hominis (HVH). Ada dua macam HVH, yaitu HVH tipe 1 menyebabkan herpes labialis dan keratitis, serta HVH tipe 2 menyebabkan penyakit kelamin yang disebut herpes genitalis. Pada herpes labialis, gelembung berisi air terdapat di sekitar bibir yang menyebabkan rasa panas dan gatal. Herpes keratitis, infeksi virus mengenai kornea mata yang dapat menimbulkan luka.

Sementara herpes genitalis yang ditularkan melalui hubungan seksual ini memberikan gejala setelah beberapa hari. Misalnya, gatal-gatal dan nyeri di daerah genital, dengan kulit dan selaput lendir yang menjadi merah. Herpes simpleks berkenaan dengan sekelompok virus yang menulari manusia. Serupa dengan herpes zoster, herpes simpleks menyebabkan luka-luka yang sangat sakit pada kulit. Gejala pertama biasanya gatal-gatal dan kesemutan/perasaan geli, diikuti dengan benjolan yang membuka dan menjadi sangat sakit. Infeksi ini dapat menjadi dorman (tidak aktif) selama beberapa waktu, kemudian tiba-tiba menjadi aktif kembali tanpa alasan jelas.

PENGOBATAN
Untuk sebagian besar penderita, satu-satunya pengobatan herpes labialis adalah menjaga kebersihan daerah yang terinfeksi dengan mencucinya dengan sabun dan air.
Lalu daerah tersebut dikeringkan; jika dibiarkan lembab maka akan memperburuk peradangan, memperlambat penyembuhan dan mempermudah terjadinya infeksi bakteri.
Untuk mencegah atau mengobati suatu infeksi bakteri, bisa diberikan salep antibiotik (misalnya neomisin-basitrasin). Jika infeksi bakteri semakin hebat atau menyebabkan gejala tambahan, bisa diberikan antibiotik per-oral atau suntikan .

DETEKSI DINI

Obat-obat antiherpes yang ada hanya mempercepat proses kesembuhan dan menjarangkan kekambuhan, namun belum bisa menyembuhkan. Oleh karena itu, memang tidak ada cara lebih bijak bagi suami yang mengidapnya, selain segera berterus terang kepada calon istri daripada berbuntut panjang setelah terlanjur memasuki perkawinan.
Istri yang mengidap herpes kelamin harus dirawat sampai terbentuk kekebalan terhadap herpesnya agar tidak sampai menularkan kepada bayi yang dikandungnya. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaaan darah TORCH berseri (Toxoplasma, Rubella atau cmpak Jerman, Cytomegallo virus dan Herpes genitalis), sampai hasil pemeriksaan terakhir sudah betul-betul aman untuk boleh mulai hamil setelah dokter memberikan lampu hijau.

Kamis, 29 April 2010

KANKER LEHER RAHIM (KANKER SERVIKS)

KANKER LEHER RAHIM (KANKER SERVIKS)


Tentu anda sudah tak asing lagi dengan istilah kanker servik (Cervical Cancer), atau kanker pada leher rahim. Benar, sesuai dengan namanya, kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.
Memang istilah "kanker" sendiri sudah pasti memberi kesan menakutkan dan menyeramkan. Laksana seorang terpidana menerima hukuman mati.


LEHER RAHIM / SERVIKS


1. Leher rahim atau serviks adalah bagian paling bawah dari rahim

  1. Merupakan saluran yang bermuara di liang sanggama ( vagina )
  2. Keganasan yang terjadi pada leher rahim disebut Kanker Leher Rahim ( Kanker Serviks )


Bagaimana pula dengan kanker leher rahim?

Apakah juga sama menakutkannya dengan beberapa kanker lainnya?
Menurut para ahli kanker, kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari semua kasus kanker. Tetapi, biarpun demikian, di wilayah Australia barat saja, tercatat sebanyak 85 orang wanita didiagnosa positif terhadap kanker leher rahim setiap tahun. Dan pada tahun 1993 saja, 40 wanita telah tewas menjadi korban keganasan kanker ini.

Bagaimanakah kanker leher rahim terjadi?
Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu test yang disebut "Pap smear test", sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher rahim.
Memang Pap smear test adalah suatu test yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Test ini ditemukan pertama kali oleh Dr. George Papanicolou, sehingga dinamakan Pap smear test. Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker.
Test ini hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Dalam keadaan berbaring terlentang, sebuah alat yang dinamakan spekulum akan dimasukan kedalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk membuka dan menahan dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga memungkinkan pandangan yang bebas dan leher rahim terlihat dengan jelas. Sel-sel leher rahim kemudian diambil dengan cara mengusap leher rahim dengan sebuah alat yang dinamakan spatula, suatu alat yang menyerupai tangkai pada es krim, dan usapan tersebut dioleskan pada obyek-glass, dan kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan yang lebih teliti.
Prosedur pemeriksaan Pap smear test mungkin sangat tidak menyenangkan untuk anda, tetapi tidak akan menimbulkan rasa sakit. Mungkin anda lebih memilih dokter wanita untuk prosedur ini, tetapi pada umumnya para dokter umum dan klinik Keluarga Berencana dapat dimintai bantuan untuk pemeriksaan Pap smear test. Usahakanlah melakukan Pap smear test ini pada waktu seminggu atau dua minggu setelah berakhirnya masa menstruasi anda. Jika anda sudah mati haid, Pap smear test dapat anda lakukan kapan saja. Tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim), anda tidak perlu lagi melakukan Pap smear test karena anda sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim. Pap smear test biasanya dilakukan setiap dua tahun sekali, dan lebih baik dilakukan secara teratur. Hal yang harus selalu diingat adalah tidak ada kata terlambat untuk melakukan Pap smear test. Pap smear test selalu diperlukan biarpun anda tidak lagi melakukan aktifitas seksual.


Gejala Kanker Leher Rahim

Pada tahap pra kanker , umumnya tidak menimbulkan gejala.

Pada tahap selanjutnya dapat timbul gejala yang dapat berupa :

1. Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina.

2. Perdarahan diluar siklus haid.

3. Perdarahan sesudah melakukan sanggama.

4. Timbul kembali haid sesudah mati haid ( menopause )

Penyebab ?

1. Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti, diduga Human Papilloma Virus (HPV) memegang peranan penting.

2. Ada berbagai faktor yang meningkatkan risiko untuk terkena Kanker Leher Rahim

3. = Faktor Risiko


PENCEGAHAN :

Dengan mengurangi faktor risiko , yaitu :

1. Tidak menikah atau melakukan hubungan

seksual pada usia yang masih muda

2. Setia pada pasangan ( baik wanita maupun

pasangannya )

3. Menjaga kebersihan daerah kelamin

4. Batasi jumlah anak

5. Jangan mulai merokok dan segera berhenti merokok.


DETEKSI DINI
KANKER LEHER RAHIM


Kanker Leher Rahim merupakan kanker yang dapat ditemukan pada stadium dini yaitu dengan melakukan pemeriksaan PAP SMEAR


PAP SMEAR


1. Dilakukan pada wanita yang telah menikah atau melakukan hubungan seks.

2. Sebaiknya dilakukan pada hari ke 10 - 20 dari siklus haid.

3. Sederhana, tidak sakit, tidak butuh waktu lama,biaya terjangkau.


APA YANG HARUS DILAKUKAN SETELAH PAP SMEAR ?

Pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya masa pengobatan adalah mutlak diperlukan untuk mendapatkan kepastian bahwa area yang telah diobati telah sembuh sama sekali. Biarpun metode pengobatan yang anda dapatkan sangat efektif, sel-sel yang abnormal kadang-kadang dapat kambuh lagi, bahkan dapat berkembang dengan derajat keparahan yang lebih tinggi. Jadi deteksi dini adalah hal yang sangat esensial sekali. Selama dua tahun pertama masa pengobatan anda, anda disarankan untuk menjalani pemeriksaan 'Pap Smear' setiap tiga bulan atau enam bulan sekali. Bila tidak ada kelainan biasanya Pap Smear diulang sedikitnya 1 (satu) tahun sekali. Bila ditemukan kelainan , SEGERA berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan (SpOG)